Senin, 07 September 2015

R.I.N.D.U



RINDU
Satu kata
R-I-N-D-U
5 Huruf
Tak banyak, namun rasanya?
Ah,jangan kau tanya
Manis,pahit,asam,kecut berkumpul menjadi satu
Rindu itu bagaikan jaelangkung
Datang tak diundang,pulang tak diantar
Andai saja aku bisa menghindar dari yg namanya ‘’rindu’’ itu
Tapi syukurlah, ada doa yg selalu menawarkan segala rasa
Dan seandainya saja rasa rindu itu sebatas manis
Mungkin aku tak akan malas menyambutnya
Dengan bangga aku akan katakan
‘’hey Rindu,,WELCOME TO MY HEART’’

***
Aku baru saja selesai menggoreng pisang goreng crispy cokelat keju dan teh hangat untuk 2 malaikat kesayanganku, 2 belahan jiwaku. Tentu saja si cantik Kayla dan suamiku tercinta. Sore yang dingin ini memang enak sekali menyuruput yg hangat-hangat. Setelah semuanya selesai ku kerjakan,aku bergegas menuju ke ruang perpustakaan tempat mereka berada,ruangan favorite Kayla dan Ayahnya. Kayla menamai perpus itu ‘’ Dunia-nya Kayla’’ karena katanya setiap memasuki ruangan itu, dia merasa seperti memiliki dunianya sendiri.
Kata dia ‘’ ayah..kayla mau menamai perpus ini ‘’dunia-nya kayla’’ boleh kan??’’
‘’knp tidak dunianya kayla dan ayah saja??’’ sambung ayahnya
‘’itu kepanjangan ayah..tidak enak di dengar, lagipula nanti Ibu cemburu karena namanya tidak di sebut’’
‘’kalo gitu, Dunia-nya Ayah,Ibu,dan Kayla...gmn?? bagus kan??’’
‘’ayah...itu terlalu panjang, tidak menarik. Pokoknya dunianya Kayla saja. Ok ! please ayah...
‘’iya anak ayah....’’
Ah,,,,anak itu memang ada’’ saja.
‘’haloooooo kesayangan-kesayangan ibu.......ayo makan dulu, ibu sudah membuat pisang goreng crispy cokelat keju dan teh hangat..’’
Mereka berdua senyam senyum seperti menyembunyikan sesuatu, menatapku dengan senyum tak biasa, lengkap dengan tatapan aneh.
‘’ada apa sih nak?’’ tanyaku penasaran
‘’hehe,,,,,’’ dia melirik ayahnya
‘’sayang,,,,kenapa??’’
‘’hehe....’’ suamiku juga ikut membalas senyum
Benar-benar aneh
‘’kita menemukan harta karun sayang.....’’ sambung suamiku
Aku lalu melihat suamiku memegang buku berwarna hijau pink usang ber-cover kan surat Al-mukminun ayat 29.
Oh... aku ingat sekarang, itu buku harianku dulu. Perasaan ku tidak enak. Apa yg mereka baca sampai mereka senyam senyum tdk jelas?
‘’ ibu...maaf ya...kami kan tidak sengaja membacanya. Bukunya aja yang maksa bilang gini’’ Kayla,,ayah..baca aku please... gitu bu. Heheh’’
‘’hu’um bu..’’ celetuk suamiku ikut’’an
‘’memangnya baca apa?’’ tanyaku
‘’satu kata bu..’’
‘’5 huruf sayang..’’
‘’apasih??jadi mau main tebak’’an?’’
‘’seperti jaelangkung syg...haha’’
Astaga...gerutuku dalam hati. Aku jadi malu, ternyata itu...
‘’Oh........jadi sekarang buku itu lebih menarik daripada masakan ibu? Jadi masakan ibu dikacangin? Ok fine ‘’ kataku mengalihkan pembicaraan
Dengan sigap suamiku mengambil pisang goreng itu
‘’enak sekali syg...pasti resepnya cokelat rindu. :p
‘’iya bu, teh nya juga enak, manisnya pas. Ini teh terenak yg pernah Kayla minum bu’’
Mereka mencoba merayuku agar aku tak marah karena mereka membaca buku itu sembarangan..
‘’gimana tehnya gak enak sayang, ibu kan pake resep rindu...hahahaa
Iiish,,,,,, aku kemudian memukulnya dgn buku. Ngeselin.... ^_^
Mega-mega merah telah redup, langit biru mulai menggelap..
Burung-burung berkejar-kejaran memasuki sangkar.....
Dan candaan itupun tenggelam, seiring tenggelamnya matahari sore itu....

***
Allahuakbar Allaahuakbar......
Panggilan cinta Tuhan telah terdengar di menara masjid. Waktunya solat magrib.
Usai solat magrib, kami biasanya mengadakan kajian rutin keluarga, menceritakan kisah-kisah inspiratif secara bergiliran,termasuk Kayla, tapi kali ini giliran Ayah..
‘’Ok..malam ini ayah akan membahas tema yg sangat menarik’’
‘’asiiikkkk....apa tu yah...’’ tanya kayla girang
‘’tentang RINDU’’ suamiku melirikku dengan senyum penuh tatapan mengejek
‘’ayah,,,mulai deh..’’ balas ku
‘’iya syg maaf... ini bukan rindu yang tak dirindukan seperti ibu yg diam’’ suka merindukan ayah dulu.hehe tapi ini tentang Rindu seorang Bilal terhadap Rasulullah’’
‘’Bilal sang muazzin yg katanya suaranya merdu itu ya yah??’’
‘’iya nak....’’
Jadi........ketika Rasulullah wafat, seantero kota madinah dilanda kabut duka luar biasa termasuk Bilal, sampai-sampai ia memutuskan untuk berhenti azan, karena ia tak tahan ketika mengumandangkan ‘’Asyhaduanna Muhammadurrasuulullaah....’’ (aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah). tenggorokannya seperti tercekat memanggil nama Rasulullah, Air matanya tumpah, karena mengingat baginda Nabi. Kenangan akan Rasululah selalu terbayang ketika dia mengumandangkan azan. Ia mengingat ketika sang Nabi tercinta memerintahkannya untuk azan ‘’ Bilal...istirahatkan kami dengan solat...’’
Dan sejak saat itu Bilal pun meminta izin kepada Abu bakar untuk hijrah dari madinah karena setiap sudut kota Madinah akan membangunkan kenangannya terhadap Rasulullah. Pasca hijrah Penduduk madinah pun tak pernah lagi mendengar suara emas Bilal.
Setelah lama berhijrah, Bilal pun bermimpi bertemu Rasulullah. Beliau berkata’’ wahai Bilal... mengapa kau tak pernah mengunjungiku??’’
Karena mimpi itu, Bilal pun kembali ke Madinah untuk berziarah ke makam kekasih Allah, orang yang sangat ia rindukan.
Pada saat itu, khalifah Umar memintanya untuk azan kembali, akan tetapi Bilal menolak. Dan ketika Hasan dan Husein memintanya, ia pun menangis tak kuasa menolak permintaan kedua cucu kesayangan Rasulullah tersebut..
Maka..tibalah saatnya bilal mengumandangkan azan
Allahuakbar Allooohuakbar...............
Sontak semuaa penduduk kota madinah terkejut, suara yg telah lama lenyap seakan tertelan bumi itu kini terdengar lagi....
‘’asyhaduanna Muhammad,,,,,,,,,’’ bilal tersedu-sedu airmatanya tumpah ia tak kuasa menahan tangis. Semua penduduk Madinah menangis... mereka terbangun kembali bersama kenangan dan tangisan kerinduan terhadap manusia terbaik di muka bumi....
Singkatnya...Saat Bilal berusia 70 tahun ia terbaring lemah, istrinya tak bisa menahan kesedihannya karena ia tersadar sang suami tercinta akan kembali kehadapan Allah. Akan tetapi, tidak dengan Bilal, ia sangat bahagia karena ia sadar, ia akan dipertemukan kembali dengan Rasulullaah . ‘’ istriku...kenapa kau menangis, esok aku akan berjumpa dengan kekasih Allah jika Allah mengizinkan’’
Keesokan harinya, Bilal pun dipanggil Allah.... Bilalpun pergi bersama dengan kerinduannya..
Masya Allah... betapa Bilal sangat mencintai Rasulullah...‘’ tutup suamiku
‘’ayah...Kayla juga rindu Rasulullah,,,’’
‘’ iya sayang.... semoga kita semua bisa bertemu Rasulullah kelak ya nak...’’
Aloohummasolli ‘alaa sayyidinaa Muhammad................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar