Minggu, 30 Agustus 2015

untukmu...aku mencintaimu dalam diam.

Ketika gue gak ada ide untuk nulis dan gue ngebet pengen nulis,, disitulah kadang gue merasa frustasi. Mehehe....
Alhasil,, wara wiri sana sini, obrak abrik one blog to another. Visit blognya Dhira, mas Gun dan segelintir blog orang’’ yg even gue gak kenal. *ngos-ngosan* :D
Bukan niat nyontek buddy,,, tapi nyari inspirasi, nyari ide, kali aje dapet dan gak dapet-dapet. Hahah
Ngangkat tema yg sama tapi isinya beda kan ’’ It’s okay wae’’ kalo kata si Juju aka si Jupe sih.
Karena ‘’ tidak ada sesustu hal yg benar-benar baru di dunia ini selama matahari masih terlihat sama’’ –unkwon’-‘’ (maaf, gue lupa siapa yg punya kata’’) ;D see???
Dan setelah gue mencari dan seterusnya....
Menilai dan seterusnyaa.......
Menimbang dan seterusnya............
Memutuskan... bahwa.....
Gue bakalan ngangkat tema ‘’ C.I.N.T.A’’ #eaaaaaaaa :p (noraq bgt kan......) tp baca dulu deh *melas*
Lebih tepatnya sih ‘’ cinta dalam diam’’
Beginilah nasib jomblo keep smiling, modus. Hahaha modusin si dia yg entah siapa namanya, drmana ia dan seperti apa ia....
Katanya sih jodoh itu dekat, seperti penuis dan pembaca. Nah kali aja jodoh gue lagi baca :p
o.k serius
ehem
Untukmu....
Yg ku cintai dalam diam
Aku akan tetap membisu
Hingga Tuhan berkata ‘’ sudah waktunya’’
Aku akan bertahan
Hingga kau datang dan mengatakan ‘’ sudah saatnya’’
Kepadamu....
Yang ku cintai dalam diam
Aku memang tak bisa seperti Fatimah
Yg mencintai Ali dalam sebenar-benar diam
Hingga setan pun taq mengetahui apa yg ia rasakan
Aku hanyalah manusia biasa yg taq tahan dalam lelahnya diam
Menyimpannya dalam hati..
Hingga terpaksa ku torehkan dalam tulisanku ini
Apa kau tau....?
Aku pernah bosan menantimu disini
Menanti orang yg mungkin saja menanti orang lain
Entahlah...
Ingin saja aku melangkah
Seperti Khadijah yg mendatangi Rasulullah
Dan mengatakan ‘’ hey,aku mencintaimu’’
Tapi Tuhan mengatakan ‘’Jangan!!!’’
Tetaplah seperti Fatimah
Lalu perlahan akupun berjalan mundur
Ketika Sang penguasa hati telah berbicara
Aku tak mungkin membantah
Karena aku taq ingin mencintai mu lebih dr mencintaiNya
Jadi, biarlah takdir yg mempersatukan kita
Karena takdir tak mungkin tertukar
Dan aku....
Aku akan tetap diam dan membisu
Menahan hausnya kerinduan
Laksana bunga di musim kemarau yg merindukan hujan.

Sekali lagii... beginilah nasib jomblo yg dirahmati Allah...insya Allah :P soq puitiiiiis banget, padahal puisinya gagal...*maafkan*
Oya,Gw pernah pacaran, a very long time agoooo.... when i was ababil.
Pernah juga yg pake hati banget... tapi kandas juga.....
So,,,, from now on until akad....... ‘’ I say  No to pacaran (insya.Allah) I decide to ‘’ mencintai dalam diam’’
Biarlah Allah yg menjadi penentu cinta gw dan dia yg entahlah siapa itu
Biarlah Allah yg jadi kompas yg gak mungkin menyesatkan kemana arah kapal cinta gw akan berlabuh.
Tapi ya gitudeh, ujian mencintai dalam diam ini masya Allah
Kalo kata Tere Liye, org yg mncintai dlm diam sibuk merangkai kejadian.. soq menghubung’’ kan kalo kita  dan dia emang jodoh...ckck
Si setan juga ikut’’an ngegodain.. seakan’’ bilang ‘’ yaelah luuqq... ungkapin aja.... entar nyesel lo... keburu digebet orang...
Kalo udh gitu.... gw langsung tutup telinga dramatis dan komat kamit ‘’ a’uudzubika min hamazaaatis syayaathiin....... hus hus hus sanaaahh *usir jelek’*
Cukuplah An-nur ayat 26 sbg pegangan ketika hati mulai dirundung gelisah...
Dan gw percaya......mencintai dengan cara Allah adalah sebaik’’ ikhtiar dalam menanti jodoh.
Selamat menanti......

ibu.. apa nanti Kayla bisa bertemu Allah?

Mankaa na yarjuu liqaa Allaahi fainna ajalalloohi laat...
Sore itu... suara lantang nan merdu terdengar dari teras depan rumah
Suara indah itu pasti suara Mikayla. Gadis kecil umur 6 tahun yang sedang asyik menghafal Qur’an.
Ditemani gemercik hujan yang turun dengan tenang seolah-olah ikut mengaji bersamanya. Sepertinya Kayla dan hujan sedang membuat halaqah. Saling sahut menyahut seakan berestafet ayat. Entah mengapa, Kayla suka sekali menghafal di teras rumahnya. Setiap ditanya oleh ibunya kenapa, dia hanya menjawab simple ‘’ suka aja’’
Mankaa na yarjuu liqaa Allaahi fainna ajalalloohi laat...
Kayla terus mengulang ayat itu berkali-kali. Mata bening bocah itu entah kenapa berkaca-kaca.
‘’sulit ya nak???’’
Tiba’’ suara ibu mengagetkannya
‘’tidak juga bu’’ jawabnya singkat
‘’lalu kenapa diulang terus??’’ (duduk disamping Kayla)
‘’Kayla suka ayatnya bu...’’
‘’ada apa dengan ayatnya??? Memang apa isinya nak??’’ tanya sang ibu. Padahal ia tau apa isinya.
’barang siapa yg mengharap pertemuan dgn Allah maka sesungguhnya waktu yg di janjikan Allah itu pasti datang (al-ankabut : 5) ’’
‘’ibu...apa nanti Kayla bisa bertemu Allah??
DEG....
Ibunya terhentak. Hatinya tertegun. Pertanyaan itu dirasanya indah seindah pelangi setelah hujan.
Bagaimana mungkin anak sekecil itu bisa menanyakan hal secerdas itu??. Taq salah jika ia diberi nama Mikayla Azkia. Cerdas, seperti makna namanya ,Azkia.
Bayangkan saja, umur 6 tahun tapi hafalannya sudah 20 juz. Banyak skali anak’’ diluar sana yg seumuran dgn dia yg masih blajar iqra’. Wajar saja, karena ketika dalam kandungan ibu dan ayahnya selalu membacakannya Al-qur’an dan mendengarkannya tartil dr murattal’’ seperti Mishari Rasyid, Al-Gamidhi, Sudais.dll
‘’ibu,,,,apa Kayla bisa bertemu Allah??’’
Kayla mengulang pertanyaannya. Membangunkan sang ibu dari lamunannya.
Eh..iya sayang.
Hummm.................ibu menarik nafas panjang.
‘’Nak...pertanyaanmu ini pernah ditanyakan oleh sahabat Rasulullah’’
‘’wahai Rasulullah, apakah kita akan melihat Rabb kita pada hari kiamat?? Rasullullah menjawab: apakah kalian berdesak-desakan ketika melihat bulan pd malam malam purnama disaat tdak ada awan?? Lalu mereka menjawab: tidak ya Rasululah. Lalu Rasulullah bertanya lagi: apakah kalian berdesak-desakan ketika ketika mlihat matahari disaat tdak ada awan??. Mereka menjawab: tidak. Dan Beliau berkata: maka kalian akan melihatNya seperti itu’’.
Gadis itu begitu menyimaq penjelasan ibunya dan hujan masih saja turun seakan ikut hanyut mendengarkan perbincangan Kayla dgn ibunya. Langit meredup dan angin berbisik lembut.
‘’jadi km pasti akan melihat Allah nak,,’’ sambung ibunya
‘’tapi bu,, apa Allah juga jg ingin bertemu Kayla??’’
Pertanyaan anak itu taq ada habisnya. Becabang seperti pohon. Ibunya jadi harus menguras otak menyampaikan penjelasan dgn bahasa yg ringan dan tdak mengada-ada. Untung saja ibunya mengingat hadist riwayat Bukhari.
‘’nak,, km ingin skali ya bertemu Allah??’’
‘’iya ibu..’’ jawabnya lantang penuh harap, lengkap dgn mata berkaca-kaca
‘’ km sdah punya modalnya nak,, karena barangsiapa mencintai pertemuan dgn Allah, Allah pun mencintai pertemuan dengannya’’
Setelah mendengar jawaban dr ibu nya,gadis kecil itu berseri-seri, seperti  mendapatkan mainan baru dr ayah.
‘’ayo masuk..disini dingin sayang..’’ pinta ibunya, sambil menggenggam tangan mungilnya
Sebentar bu,,,,heheee’’ sambungnya nyengir
‘’anak ibu yg pintar ini mau nanya lagi ya....???’’ sambut sang ibu sembari mencubit pipinya mesra.
‘’apalagi sayang??’’
‘’ibu kan blum menjelaskan caranya, supaya bisa ketemu Allah. Kata ayah, untuk mencapai sesuatu niat saja tidak cukup, Kayla harus berusaha.’’
‘’apa yg bisa Kayla usahakan untuk bertemu Allah??’’
Ah..............lagi-lagi ibunya harus menghela nafas panjang. Pantaslah seorang ibu harus dituntut cerdas, ya mau gak mau. Karena ia harus menjadi guru serba bisa bagi anaknya.
‘’sayang,,,,Kayla masih ingat kan surat Al-kahfi ayat 110??’’
‘’ingat...’’
‘’coba bacakan pd ibu..’’ (sambil memperbaiki jilbab Kayla yg merong)
Gadis itupun membacakan ibunya..
Bacaannya menentramkan jiwa
Taq sadar, sang ibu menyeka air matanya. Air mata bangga.
‘’nah... itulah jawabannya nak... faman kaa na yarjuu liqaa a rabbihi, fal ya’mal ‘amalan soolihan wa laa yusyrik bi’ibaadati rabbihii ahada...’’
‘’oh...gitu ya bu...jadi dgn amal soleh dan tidak menduakan Allah..’’
‘’thank u ibuku sayang.....i love you.....’’
Kecupan hangat mendarat di pipi ibunya. Menghangatkan seluruh jiwa dan raga ibunya dikala diterpa dingin karena hujan sore itu,,,
Hujan mereda...Langit tetap menggelap....
Belum sempat membalas ucapan sayang pd Kayla, suara klakson dr arah gerbang berbunyi...
Tiiiiiiiiiiittttt.......
‘’yes,,itu pasti ayah..’’ ucap kayla sumringah
‘’ibu,,, biar kayla saja yg membukakan ayah gerbang,,,ini amal soleh jg kan....hehehehe
Sang ibu hanya mengangguk dan menyimpulkan senyum..s
Tiiiiiiiiiiiiiiitttttttttttttt..............
Iya ayaaaaaaaaahhh..... i’m comiiiiiiiiiinggg.......


July, 30th  2015
Home sweet home
Baytii jannatii J
Inspired by Al-ankabut ayat 5

Salam Kenal ;)

tes tes...
assalamualaikum......
alhamdulillah udah bikin blog baru
baru semangat nulis lagi nih.ckckck
semoga istiqamah....
walaupun gak ada yg baca insy.Allah sy akan tetap menulis. hehe
Pesan Pramoedya Ananta Toer untuk anaknya  mengobarkan semangat sy untuk nulis lagi. kata beliau " Kau Nak, paling sedikit kau harus bisa berteriak.Tahu kau, mengapa aku sayangi kau lebih dari siapapun? Karena kau menulis, suaramu tak akan padam ditelan angin, akan abadi sampai jauh, jauh di kemudian hari. Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat dan dari sejarah."
jadi.. menulis itu meninggalkan jejak :)
setidaknya saya bisa meninggalkan jejak untuk anak'' sy kelak. amin

kalo ada one week one paper, insya Allah sy one month one paper.hihi
(gak berani one week)

salam kenal....
#ummu Kayla... hihii