Minggu, 30 Agustus 2015

ibu.. apa nanti Kayla bisa bertemu Allah?

Mankaa na yarjuu liqaa Allaahi fainna ajalalloohi laat...
Sore itu... suara lantang nan merdu terdengar dari teras depan rumah
Suara indah itu pasti suara Mikayla. Gadis kecil umur 6 tahun yang sedang asyik menghafal Qur’an.
Ditemani gemercik hujan yang turun dengan tenang seolah-olah ikut mengaji bersamanya. Sepertinya Kayla dan hujan sedang membuat halaqah. Saling sahut menyahut seakan berestafet ayat. Entah mengapa, Kayla suka sekali menghafal di teras rumahnya. Setiap ditanya oleh ibunya kenapa, dia hanya menjawab simple ‘’ suka aja’’
Mankaa na yarjuu liqaa Allaahi fainna ajalalloohi laat...
Kayla terus mengulang ayat itu berkali-kali. Mata bening bocah itu entah kenapa berkaca-kaca.
‘’sulit ya nak???’’
Tiba’’ suara ibu mengagetkannya
‘’tidak juga bu’’ jawabnya singkat
‘’lalu kenapa diulang terus??’’ (duduk disamping Kayla)
‘’Kayla suka ayatnya bu...’’
‘’ada apa dengan ayatnya??? Memang apa isinya nak??’’ tanya sang ibu. Padahal ia tau apa isinya.
’barang siapa yg mengharap pertemuan dgn Allah maka sesungguhnya waktu yg di janjikan Allah itu pasti datang (al-ankabut : 5) ’’
‘’ibu...apa nanti Kayla bisa bertemu Allah??
DEG....
Ibunya terhentak. Hatinya tertegun. Pertanyaan itu dirasanya indah seindah pelangi setelah hujan.
Bagaimana mungkin anak sekecil itu bisa menanyakan hal secerdas itu??. Taq salah jika ia diberi nama Mikayla Azkia. Cerdas, seperti makna namanya ,Azkia.
Bayangkan saja, umur 6 tahun tapi hafalannya sudah 20 juz. Banyak skali anak’’ diluar sana yg seumuran dgn dia yg masih blajar iqra’. Wajar saja, karena ketika dalam kandungan ibu dan ayahnya selalu membacakannya Al-qur’an dan mendengarkannya tartil dr murattal’’ seperti Mishari Rasyid, Al-Gamidhi, Sudais.dll
‘’ibu,,,,apa Kayla bisa bertemu Allah??’’
Kayla mengulang pertanyaannya. Membangunkan sang ibu dari lamunannya.
Eh..iya sayang.
Hummm.................ibu menarik nafas panjang.
‘’Nak...pertanyaanmu ini pernah ditanyakan oleh sahabat Rasulullah’’
‘’wahai Rasulullah, apakah kita akan melihat Rabb kita pada hari kiamat?? Rasullullah menjawab: apakah kalian berdesak-desakan ketika melihat bulan pd malam malam purnama disaat tdak ada awan?? Lalu mereka menjawab: tidak ya Rasululah. Lalu Rasulullah bertanya lagi: apakah kalian berdesak-desakan ketika ketika mlihat matahari disaat tdak ada awan??. Mereka menjawab: tidak. Dan Beliau berkata: maka kalian akan melihatNya seperti itu’’.
Gadis itu begitu menyimaq penjelasan ibunya dan hujan masih saja turun seakan ikut hanyut mendengarkan perbincangan Kayla dgn ibunya. Langit meredup dan angin berbisik lembut.
‘’jadi km pasti akan melihat Allah nak,,’’ sambung ibunya
‘’tapi bu,, apa Allah juga jg ingin bertemu Kayla??’’
Pertanyaan anak itu taq ada habisnya. Becabang seperti pohon. Ibunya jadi harus menguras otak menyampaikan penjelasan dgn bahasa yg ringan dan tdak mengada-ada. Untung saja ibunya mengingat hadist riwayat Bukhari.
‘’nak,, km ingin skali ya bertemu Allah??’’
‘’iya ibu..’’ jawabnya lantang penuh harap, lengkap dgn mata berkaca-kaca
‘’ km sdah punya modalnya nak,, karena barangsiapa mencintai pertemuan dgn Allah, Allah pun mencintai pertemuan dengannya’’
Setelah mendengar jawaban dr ibu nya,gadis kecil itu berseri-seri, seperti  mendapatkan mainan baru dr ayah.
‘’ayo masuk..disini dingin sayang..’’ pinta ibunya, sambil menggenggam tangan mungilnya
Sebentar bu,,,,heheee’’ sambungnya nyengir
‘’anak ibu yg pintar ini mau nanya lagi ya....???’’ sambut sang ibu sembari mencubit pipinya mesra.
‘’apalagi sayang??’’
‘’ibu kan blum menjelaskan caranya, supaya bisa ketemu Allah. Kata ayah, untuk mencapai sesuatu niat saja tidak cukup, Kayla harus berusaha.’’
‘’apa yg bisa Kayla usahakan untuk bertemu Allah??’’
Ah..............lagi-lagi ibunya harus menghela nafas panjang. Pantaslah seorang ibu harus dituntut cerdas, ya mau gak mau. Karena ia harus menjadi guru serba bisa bagi anaknya.
‘’sayang,,,,Kayla masih ingat kan surat Al-kahfi ayat 110??’’
‘’ingat...’’
‘’coba bacakan pd ibu..’’ (sambil memperbaiki jilbab Kayla yg merong)
Gadis itupun membacakan ibunya..
Bacaannya menentramkan jiwa
Taq sadar, sang ibu menyeka air matanya. Air mata bangga.
‘’nah... itulah jawabannya nak... faman kaa na yarjuu liqaa a rabbihi, fal ya’mal ‘amalan soolihan wa laa yusyrik bi’ibaadati rabbihii ahada...’’
‘’oh...gitu ya bu...jadi dgn amal soleh dan tidak menduakan Allah..’’
‘’thank u ibuku sayang.....i love you.....’’
Kecupan hangat mendarat di pipi ibunya. Menghangatkan seluruh jiwa dan raga ibunya dikala diterpa dingin karena hujan sore itu,,,
Hujan mereda...Langit tetap menggelap....
Belum sempat membalas ucapan sayang pd Kayla, suara klakson dr arah gerbang berbunyi...
Tiiiiiiiiiiittttt.......
‘’yes,,itu pasti ayah..’’ ucap kayla sumringah
‘’ibu,,, biar kayla saja yg membukakan ayah gerbang,,,ini amal soleh jg kan....hehehehe
Sang ibu hanya mengangguk dan menyimpulkan senyum..s
Tiiiiiiiiiiiiiiitttttttttttttt..............
Iya ayaaaaaaaaahhh..... i’m comiiiiiiiiiinggg.......


July, 30th  2015
Home sweet home
Baytii jannatii J
Inspired by Al-ankabut ayat 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar